http://i771.photobucket.com/albums/xx357/cebol_01/Kursor.png

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rabu, 09 Oktober 2013

Menyegerakan Pernikahan Bagi Pemuda

يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ، مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ، فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
“Wahai para pemuda, barangsiapa yang telah mampu, hendaknya kawin, sebab kawin itu akan lebih menundukkan pandangan dan akan lebih menjaga kemaluan. Kalau belum mampu, hendaknya berpuasa, sebab puasa akan menjadi perisai bagimu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Pernikahan menurut Islam bukan sekedar sarana pemenuhan kebutuhan biologis, tapi sekaligus bernilai pahala. Ia adalah ibadah yang bernilai besar dan merupakan separuh dari agama. Nabi saw. bersabda:
ِإذَا تَزَوَّجَ اَلْعَبْدُ فَقَدِ اسْتَكْمَلَ نِصْفُ الدِّيْنِ, فَلْيَتَّقِ اللهَ فيِ نِصْفِ الْبَاقِي
“Jika seorang hamba menikah maka ia telah menyempurnakan sebagian agamanya, hendaknya ia bertakwa pada Allah pada sebagian yang lain.”(HR. Ath Thabrani).
Dan yang unik, Islam mendorong agar para pemuda menyegerakan pernikahana manakala telah memiliki kemampuan. Usia di mana naluri seksual sedang bergejolak dan meminta kebebasan kepribadian, justru diarahkan oleh Islam menuju pernikahan.
Pada masyarakat yang menegakkan demokrasi yang menjamin kebebasan/liberalisme, pernikahan memang menjadi sesuatu yang berat. Masyarakat memandang aneh jika ada pernikahan di usia muda. Demikian pula banyak kaum muda yang merasa belum pantas menikah di usia mereka. Sementara orang tua juga memandang pernikahan hanya layak dilakukan bila anak-anak mereka telah mapan secara finansial, yang sebenarnya pengingkaran atas keadaan mereka dahulu ketika menikah.
Sikap ini malah mendorong terjadinya perilaku penyimpangan perilaku seksual. Pergaulan bebas dan kehamilan merebak, demikian pula aborsi dan penyakit kelamin mengancam. Menurut catatan pemerintah, pada tahun lalu dari 33 propinsi, 63,5 persen remaja dan pelajar di tanah air pernah melakukan perzinaan.
Selain itu aturan birokrasi juga menyulitkan pemuda untuk menikah. Misalnya soal batasan umur dan biaya pernikahan. Lingkungan adat juga menjadi hambatan pelaksanaan pernikahan, semisal mahar yang harus tinggi, upacara pernikahan yang meriah, dsb. Hal ini berbeda dengan ajaran Islam yang mendorong kemudahan dalam melaksanakan pernikahan.
Ada beberapa keutamaan mengenai amal pernikahan. Di antaranya ialah:
1.        Menjaga kesucian dan kehormatan diri.
“Wahai para pemuda, barangsiapa yang telah mampu, hendaknya kawin, sebab kawin itu akan lebih menundukkan pandangan dan akan lebih menjaga kemaluan. Kalau belum mampu, hendaknya berpuasa, sebab puasa akan menjadi perisai bagimu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
أَرَأَيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فِي حَرَامٍ أَكَانَ عَلَيْهِ فِيهَا وِزْرٌ فَكَذَلِكَ إِذَا وَضَعَهَا فِي الْحَلَالِ كَانَ لَهُ أَجْرًا
“Tahukah kalian jika seseorang menumpahkan syahwatnya pada yang haram tidakkah ia berdosa? Maka demikian pula apabila ia menempatkan syahwatnya pada yang halal adalah pahala baginya.”(Hr. Muslim)
2.        Pernikahan menyempurnakan separuh agama. Sabda Nabi saw.:
ِإذَا تَزَوَّجَ اَلْعَبْدُ فَقَدِ اسْتَكْمَلَ نِصْفُ الدِّيْنِ, فَلْيَتَّقِ اللهَ فيِ نِصْفِ الْبَاقِي
“Jika seorang hamba menikah maka ia telah menyempurnakan sebagian agamanya, hendaknya ia bertakwa pada Allah pada sebagian yang lain.”(HR. Ath Thabrani).
3.        Allah memberikan pertolongan bagi orang yang menikah
ثَلَاثَةٌ حَقٌّ عَلَى اللَّهِ عَوْنُهُمُ الْمُجَاهِدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالْمُكَاتَبُ الَّذِي يُرِيدُ الْأَدَاءَ وَالنَّاكِحُ الَّذِي يُرِيدُ الْعَفَافَ
“Tiga golongan yang berhak mendapatkan pertolongan Allah; pejuang di jalan Allah, hamba sahaya yang menginginkan kemerdekaan, dan orang yang menikah karena menginginkan kesucian diri.”(HR. Turmudzi).
4.        Mendapatkan keturunan
يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.”(QS. an-Nisa: 1).
Pernikahan sudah menjadi bagian dari pandangan hidup yang khas dalam Islam. Sebagai dien yang sempurna, Islam menghendaki umat manusia hidup teratur dan penuh ketenangan. Salah satunya adalah memberikan penyaluran yang halal dan barakah bagi pria dan wanita dalam ikatan pernikahan.
Sebaliknya, ideologi selain Islam justru menghancurkan fitrah manusia dengan memberikan kebebasan tanpa batas. Alih-alih menciptakan kebaikan, yang terjadi justru malapetaka bagi kehidupan manusia
 
(Wienarno)

Menyegerakan Pernikahan Apakah Solusi..?


Diantara tanda-tanda kekuasaan Allah, ialah diciptakannya pasangan-pasanganmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung padanya. Dan Allah menjadikan di antara kalian perasaan tenteram dan kasih sayang. Pada yang demikian ada tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.

Ketika tiba masa usia aqil baligh, maka perasaan ingin memperhatikan dan diperhatikan lawan jenis begitu bergejolak. Banyak perasaan aneh dan bayang-bayang suatu sosok berseliweran tak karuan. Kadang bayang-bayang itu menjauh tapi kadang terasa amat dekat. Kadang seorang pemuda bisa bersikap acuh pada bayang-bayang itu tapi kadang terjebak dan menjadi lumpuh. Perasaan sepi tiba-tiba menyergap ke seluruh ruang hati. Hati terasa sedih dan hidup terasa hampa. Seakan apa yang dilakukannya jadi sia-sia. Hidup tidak bergairah. Ada setitik harapan tapi berjuta titik kekhawatiran justru mendominasi.



Perasaan semakin tak menentu ketika harapan itu mulai mengarah kepada lawan jenis. Semua yang dilakukannya jadi serba salah. Sampai kapan hal ini berlangsung? Jawabnya ada pada pemuda itu sendiri. Kapan ia akan menghentikan semua ini. Sekarang, hari ini, esok, atau tahun-tahun besok. Semakin panjang upaya penyelesaian dilakukan yang jelas perasaan sakit dan tertekan semakin tak terperikan. Sebaliknya semakin cepat / pendek waktu penyelesaian diupayakan, kebahagiaan & kegairahan hidup segera dirasakan. Hidup menjadi lebih berarti & segala usahanya terasa lebih bermakna, dan cinta akan berkembang pada waktunya.


Penyelesaian apa yang dimaksud? Pernikahan! Ya menikah adalah alat solusi untuk menghentikan berbagai kehampaan yang terus mendera. Lantas kapan? Bilakah iabisa dilaksanakan? Segera! Segera di sini jelas berbeda dengan tergesa-gesa. Untuk membedakan antara segera dengan tergesa- gesa, bisa dilihat dari dua cara:

1. Tanda-Tanda Hati

Orang yang mempunyai niat tulus, kata Imam Ja'far, adalah dia yang hatinya tenang, sebab hati yang tenang terbebas dari pemikiran mengenai hal-hal yang dilarang, berasal dari upaya membuat niat murni untuk Allah dalam segala perkara. Kalau menyegerakan pernikahan karena niat yang jernih, Insya Allah hati akan merasakan sakinah, yaitu ketenangan jiwa saat menghadapi masalah-masalah yang harus diselesaikan. Kita merasa yakin, meskipun harapan & kekhawatiran meliputi dada. Lain lagi dengan tergesa-gesa. Ketergesaan ditandai oleh perasaan tidak aman & hati yang diliputi kecemasan yang memburu. Kadang cinta sebelum menikah bukanlah cinta sebenarnya, melainkan hanya cinta nafsu.

2. Tanda-Tanda Perumpamaan

Ibarat orang bikin bubur kacang hijau, ada beberapa bahan yang diperlukan. Bahan paling pokok adalah gula & kacang hijau. Jika gula & kacang hijau dimasukkan air kemudian direbus, maka akan didapati kacang hijau tidak mengembang. Ini namanya tergesa-gesa. Kalau gula baru dimasukkan setelah kacang hijaunya mekar ini namanya menyegerakan. Tapi kalau lupa, tidak segera memasukkan gula setelah kacang hijaunya mekar cukup lama orang akan kehilangan banyak zat gizi yang penting.

(dari beberapa sumber)

Ketika Orang Tua Menunda Pernikahan Anak


Menunda Pernikahan Anak
 
Firman Allah swt, “…maka janganlah kamu (para wali) menghalangi mereka kawin lagi dengan bakal suaminya, apabila telah terdapat kerelaan di antara mereka dengan cara yang ma’ruf.” (QS Al-Baqarah: 232)
Menikah termasuk bagian dari kebutuhan hidup manusia yang pokok setelah menginjak usia baligh dan memiliki keinginan terhadap lawan jenis. Sebagaimana hal ini juga dirasakan oleh para orang tua tatkala mereka masih muda. Dimana dan kapan saja yang diingat selalu lawan jenisnya.
Lalu, bagaimana perasaan kita sebagai orang tua yang apabila pada masa muda kita ingin menikah, namun dihalang-halangi oleh orang tua? Tentu kita akan merasa menderita, yang bisa jadi dampaknya kan berpengaruh terhadap aktivitas ibadah kita, lain halnya bila sudah menikah. Sebab, sebagaimana telah disinggung dimuka, menikah adalah tuntutan fithroh kita sebagai manusia.
Nah, karena tuntutan fithroh inilah kita sebagai orang tua hendaknya segera menikahkan putra putri kita, karena Alloh subhanahu wa ta'ala berfirman:
Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.(QS an-Nur [24]: 32)
Imam Nawawi rahimahullah berkata: "disunnahkan agar segera menikah dengan wanita yang masih muda. Itulah tujuan menikah ynag sebenarnya, karena dia yang paling nikmat dan lebih sedap bau mulutnya, lebih menarik, paling indah pergaulannya, lucu bicaranya, cantik wajahnya, lembut kulitnya, menarik suami untuk bersikap lembut kepadanya" (Shohih Muslim, Syarh an-Nawawi 5/70)
Segera menikahkan anak merupakan bentuk belas kasih orang tua kepada anaknya. Dan orang tua yang mempunyai belas kasihan kepada anaknya, niscaya akan dibelas kasihani oleh anaknya kelak. Selain itu, dengan segera menikahkan anak, akan meringankan beban dan menenangkan jiwa anak, membendung anak berbuat zina dan maksiat lainnya.

Menyegerakankan untuk menikahkan anak
Begitu pula bila dia sudah siap menikah, sudah bisa bekerja walaupun belum selesai kuliah, maka alangkah baiknya bila segera dinikahkan. Jika dia sudah mampu menikah dengan persyaratan diatas (siap menikah dan sudah bekerja – red), maka yang lebih utama adalah menikah daripada melanjutkan kuliah. Rosululloh Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda " Wahai pemuda, apabila kalian telah mampu menikah maka menikahlah. Dan barangsiapa yang belum mampu maka hendaklah berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu benteng baginya" (HR. Bukhori: 4677 dari Sahabat Abdulloh Radhiyalahu 'anhu)
Imam Nawawi rahimahullah berkata: "bahwa yang dimaksud mampu menikah ialah mampu berkumpul dengan istri dan memiliki bekal untuk menikah." (Fathul Bari 14/293)
Orang tua boleh melarang putranya sementara untuk tidak menikah bila anaknya belum bekerja sehingga ia mendapat pekerjaan. Karena memang sebagai seorang suami, laki-laki wajib mencarikan nafkah untuk istri dan keluarganya. (lihat ath-Tholaq ayat 7 dan an Nisa' ayat 34)
Dan hendaklah anak yang belum mampu menikah dianjurkan untuk menahan dan memelihara dirinya sehingga Alloh subhanahu wa ta'ala memberinya kemampuan menikah. (lihat surat an-Nur ayat 33)
Lain halnya jika anak kita itu seorang wanita. Apabila dia sudah dewasa dan memiliki keinginan untuk menikah yang mana hal itu bisa dilihat dari gerak-geriknya setiap hari dan pergaulannya dengan pria, atau ada laki-laki yang sudah meminangnya sedangkan laki-laki itu orang yang baik aqidah dan akhlaknya, dan putri kita ridho dengannya; maka hendaklah segera dinikahkan. Sebab, anak wanita itu lebih utama untuk cepat dinikahkan daripada melanjutkan belajar. Janganlah menghalangi putri kita untuk segera menikah meski kuliahnya belum selesai. Karena hanya dengan jalan inilah putri kita akan selamat dari perbuatan jahat.
Abu Hatim al-Muzani Radhiyalahu 'anhu berkata: Rosululloh Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
Jika datang kepadamu seorang yang kamu senangi agama dan akhlaknya maka nikahkanlah (putrimu) dengannya. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah dan kerusakan dipermukaan bumi ini. (HR Tirmidzi: 1005, dan dihasankan oleh al-Albani dalam Mukhtashor Irwaul Gholil 1/370)
Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah tatkala ditanya : "bagaimana hukum orang tua yang menghalangi putrinya yang sudah kuat (keinginannya) untuk menikah tetapi mereka masih menyuruh putrinya melanjutkan kuliah?"
Maka beliau menjawab:" tidak diragukan lagi bahwa orang tuamu yang melarangmu (menikah padahal kamu) sudah siap menikah hukumnya adalah haram. Sebab, menikah itu lebih utama dari pada menuntut ilmu, dan juga karena menikah itu tidak menghalangi untuk menuntut ilmu, bahkan bisa ditempuh keduanya. Jika kondisimu demikian wahai Ukhti! Engkau bisa mengadu ke pengadilan agama dan menyampaikan perkara tersebut, lalu tunggulah keputusannya." (Fatwa Syaikh Ibnu Utsaimin 2/754)

Sikap Orang Tua
Dari keterangan diatas diketahui bahwa merupakan sebuah kesalahan orang tua (yaitu) melarang anak laki-lakinya menikah hanya karena belum selesai kuliah, harus punya rumah dulu, harus menyelesaikan pendidikan adiknya dulu, menunggu kakaknya menikah dulu, menanti bila adik perempuannya sudah menikah, harus jadi pegawai negeri dulu, atau harus mencari orang yang sama pendidikannya, sama jabatan atau kedudukannya, sama suku dan adatnya.
Demikian juga merupakan kesalahan orang tua adalah melarang anak perempuannya menikah karena belum bekerja, belum selesai kuliah, kakaknya belum belum menikah, calonnya bukan orang kaya, atau bukan dari keturunan yang terkenal. Ini semua bila diharuskan maka akan menelantarkan anak dan menimbulkan masalah di dalam keluarga, bahkan boleh jadi menjadi penyebab hancurnya rumah tangga.

Melarang Anak Menikah

Jika ada orang tua yang melarang anaknya menikah dengan orang yang dicintainya, maka larangan orang tua itu tidak perlu ditaati, dengan syarat bahwa orang yang akan dinikahinya itu memang layak untuk dinikahinya dan tidak menimbulkan dampak negatif yang lebih besar daripada jika tidak menikahinya.

Karena pada dasarnya menikah adalah hak anak, dan yang akan menikah adalah sang anak, bukan sang orang tua.

Berikut ini petikan fatwa dari syaikh bin baz dalam masalah ini: 
Pertanyaan.
Syaikh Abdul Aziz bin Baz ditanya : Apabila ada seorang lelaki yang datang untuk meminang seorang gadis, akan tetapi walinya (ayahnya) menolak dengan maksud agar putrinya tidak menikah, maka bagaimana hukumnya ?

Jawaban
Seharusnya para wali segera mengawinkan putri-putrinya apabila dipinang oleh laki-laki yang setara, apalagi jika mereka juga ridha. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda.

“Artinya : Apabila datang kepada kamu orang yang kamu ridhai agama dan akhlaknya untuk meminang (putrimu) makan kawinkanlah ia, sebab jika tidak, niscaya akan terjadi fitnah di muka bumi ini dan malapetaka yang sangat besar” [Riwayat At-Turmudzi, dan Ibnu Majah. Hadits ini adalah hadits Mursal, namun ada hadits lain sebagai syahidnya diriwayatkan oleh At-Turmudzi]

Dan tidak boleh menghalangi mereka menikah karena supaya menikah dengan lelaki lain dari anak pamannya atau lainnya yang tidak mereka suka, ataupun karena ingin mendapat harta kekayaan yang lebih banyak, ataupun karena untuk tujuan-tujuan murahan lainnya yang tidak dibenarkan oleh syari’at Allah dan Rasul-Nya.

Kewajiban waliul amr (ulama dan umara) adalah menindak tegas orang yang dikenal sebagai penghalang perempuan untuk menikah dan memperbolehkan para wali lainnya yang lebih dekat kepada sang putri untuk menikahkannya sebagai penegakan keadilan dan demi melindungi pemuda dan pemudi agar tidak terjerumus ke dalam apa yang dilarang oleh Allah (zina) yang timbul karena kezaliman dan tindakan para wali menghalang-halangi mereka untuk menikah.

Kita memohon kepada Allah, semoga memberikan petunjukNya kepada semua dan lebih mendahulukan kebenaran atas kepentingan hawa nafsu. 
[Kitabud Da’wah, hal 165, dan Fatawa Syaikh Ibnu Baz]

Kesyirikan ditengah-tengah Masyarakat


Allah Mengetahui yang ghaib


قُلْ لاَ يَعْلَمُ مَنْ فِى السّموتِ وَ اْلاَرْضِ الْغَيْبَ اِلاَّ اللهُ، وَ مَا يَشْعُرُوْنَ اَيَّانَ يُبْعَثُوْنَ. النمل:65
Katakanlah, "Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib kecuali Allah", dan mereka tidak mengetahui kapan mereka akan dibangkitkan. [QS. An-Naml : 65]


وَ عِنْدَه مَفَاتِحُ اْلغَيِبِ لاَ يَعْلَمُهَا اِلاَّ هُوَ، وَ يَعْلَمُ مَا فِى اْلبَرّ وَ اْلبَحْرِ، وَ مَا تَسْقُطُ مِنْ وَرَقَةٍ اِلاَّ يَعْلَمُهَا وَ لاَ حَبَّةٍ فِيْ ظُلُمتِ اْلاَرْضِ وَ لاَ رَطْبٍ وَّ لاَ يَابِسٍ اِلاَّ فِيْ كِتبٍ مُّبِيْنٍ. الانعام:59
Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib. Tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daunpun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz). [QS. Al-An'aam : 59]


اِنَّ اللهَ عِنْدَه عِلْمُ السَّاعَةِ، وَ يُنَزِّلُ اْلغَيْثَ وَ يَعْلَمُ مَا فِى اْلاَرْحَامِ، وَ مَا تَدْرِيْ نَفْسٌ مَّا ذَا تَكْسِبُ غَدًا، وَ مَا تَدْرِيْ نَفْسٌ بِاَيّ اَرْضٍ تَمُوْتُ، اِنَّ اللهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ. لقمان:34
Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. [QS. Luqman : 34]


علِمُ اْلغَيْبِ فَلاَ يُظْهِرُ عَلى غَيْبِه اَحَدًا. اِلاَّ مَنِ ارْتَضى مِنْ رَسُوْلٍ فَاِنَّه يَسْلُكُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَ مِنْ خَلْفِه رَصَدًا. الجن:26-27
(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. (26) Kecuali kepada Rasul yang diridlai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya. (27). [QS. Al-Jin]




Percaya Pada Kesialan
Dari 'Imran bin Hushain RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda : "Tidak termasuk golongan kami orang yang percaya tanda-tanda kesialan atau datang bertanya kepada orang yang mempercayai tanda-tanda kesialan, atau orang yang melakukan pedukunan atau orang yang datang berdukun, atau orang yang melakukan sihir atau orang yang datang meminta tolong kepada tukang sihir. Barangsiapa yang datang kepada dukun dan membenarkan apa yang dikatakan dukun itu, maka sungguh ia telah kufur pada apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW". [HR. Al-Bazzar dengan sanad Jayyid].
Dari Abud Darda' RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Tidak akan mencapai derajat yang tinggi orang yang percaya kepada dukun atau orang yang percaya kepada ramalan nasib atau kembali dari bepergian (menunda pemberangkatan) karena percaya bahwa waktu itu saat sial". [HR. Thabrani]
Dari Shafiyah dari sebagian isteri Nabi SAW dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Barangsiapa yang datang kepada tukang ramal, lalu menanyakan sesuatu kepadanya, maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh malam". [HR. Muslim]
Dari Ibnu 'Abbas RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang mempelajari ilmu ramalan bintang berarti dia mempelajari satu cabang dari sihir, dan bertambah dosa apabila dia bertambah dalam mempelajarinya". [HR. Abu Dawud dan Ibnu Majjah]
Dari Qathan bin Qabishah dari ayahnya RA, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Ramalan dengan tulisan, ramalan dengan burung dan ramalan dengan lemparan kerikil termasuk syirik (menyekutukan Allah)". [HR. Abu Dawud, Nasai dan Ibnu Hibban].
Dari Anas bin Malik, dari Nabi SAW beliau bersabda, "Tidak ada istilah menular dan tidak ada tanda-tanda kesialan. Tetapi menyenangkan kepadaku Al-fa'lu". Anas berkata : Lalu ditanyakan, "Apakah itu al-fa'lu ?" Beliau menjawab, "Kalimat yang baik". [HR. Muslim]


Kebenaran dukun itu dari Jin yang mencuri berita gaib
Dari Aisyah, ia berkata, aku berkata, "Ya Rasulullah, sesungguhnya para dukun pernah menceritakan kepada kami tentang sesuatu dan kami dapati bahwa yang mereka ceritakan itu benar terjadi". Rasulullah SAW bersabda, "Kalimat yang benar itu memang sengaja disambar dengan cepat oleh jin lalu dilemparkan ke telinga walinya (dukun), tetapi di dalamnya ia sudah menambah dengan seratus kedustaan". [HR. Muslim]
'Aisyah berkata : Orang-orang bertanya kepada Rasulullah SAW tentang dukun. Maka Rasulullah SAW bersabda kepada mereka, "Mereka tidak bisa apa-apa". Orang-orang menyahut, "Tetapi mereka itu kadang-kadang menceritakan sesuatu yang benar-benar terjadi". Rasulullah SAW bersabda, "Kalimat itu adalah dari Jin yang ia menyambarnya lalu diperdengarkan ke telinga pembantunya (dukun) seperti suara ayam lalu mereka mencampurinya dengan lebih dari seratus kedustaan". [HR. Muslim].




Meninggal dalam Kesyirikan
Dari Ibnu 'Abbas RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda : "Ada tiga perkara apabila seseorang tidak mempunyai satupun dari tiga perkara tersebut, maka Allah akan mengampuni dosa-dosa selain itu bagi siapa yang Allah kehendaki. 1. Barangsiapa mati dalam keadaan tidak mensekutukan Allah dengan sesuatu, 2. Seseorang yang tidak melakukan sihir ataupun mengikuti tukang sihir, dan 3. Orang yang tidak mempunyai dendam kepada saudaranya". [HR. Thabrani di dalam Al-Kabir dan Al-Ausath].
Tidak diterima Ibadahnya 40 malam
Dari Wailah bin Asqa' RA, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa datang kepada dukun menanyakan sesuatu kepadanya, maka tertutup taubat darinya selama empat puluh malam, dan jika ia mempercayai perkataan dukun itu, ia kafir". [HR. Thabrani]







Menikah Tanpa Restu Orang Tua

KETENTUAN NIKAH Sebagai pijakan awal dari pembahasan ini perlu dijelaskan lebih dulu tentang syarat-rukun nikah yang menentukan sah-tidaknya suatu pernikahan. Syarat-rukun nikah secara umum ada empat (walaupun hal ini masih diperselisihkan), yaitu: adanya calon suami dan calon isteri yang saling rela untuk menikah, lafal ijab dan qabul yang jelas, dua orang saksi yang adil dan wali dari calon isteri. Menurut jumhur fuqaha’ (mayoritas ulama ahli fiqih) nikah itu tidak sah tanpa wali. Hal ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas dan Aisyah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda (yang maknanya): “Tidak sah nikah tanpa wali yang cerdas dan dua orang saksi yang adil” (HR. ad-Da
ruquthniy, Ibnu Majah dan Ahmad). Bagaimana halnya jika terjadi, karena pertimbangan tertentu orangtua menolak dan tidak merestui pilihan anaknya (yang paling mungkin adalah anak perempuan), dan bagaimana pula jika anak gadisnya tetap bersikukuh nikah dengan pria yang dicintainya? BERBAKTI KEPADA ORANTUA Berbakti kepada kedua orangtua (birrul waalidain) termasuk salah satu ajaran asasi Islam. Allah SWT dan Rasul-Nya amat menekankan birrul waalidain ini dalam banyak ayat al-Qur’an maupun hadis shahih. Di antara ayat yang terkait hal ini adalah firman Allah SWT (yang maknanya): ” Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia, dan hendaklah kamu berbakti kepada kedua orangtuamu. Jika salah seorang dari keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut di sisimu, maka jangan sekali-kali kamu mengucapkan kata-kata yang tidak pantas, apalagi membentak mereka. Ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia (santun)” (al-Isra’ ayat 23). Sedang hadis yang terkait dengan birrul waalidain antara lain adalah sabda Nabi SAW (yang maknanya): “Ridlo Allah SWT itu ada dalam ridlo kedua orangtua, begitu juga murka Allah SWT itu ada dalam murka keduanya” (HR at-Turmudziy dari Abdullah bin ’Amr). Tetapi bakti dan kepatuhan anak kepada orangtuanya ini terbatas pada hal-hal yang tidak mengarah kepada pelanggaran terhadap ajaran Islam. Jika sudah mengarah kepada pelanggaran ajaran agama, maka yang ada bukan bakti dan patuh, melainkan hormat saja. Demikian makna firman Allah SWT: ”Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku, sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mematuhi keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia ini dengan baik…” (Luqman ayat 15). Oleh karena itu, semua anak wajib ekstra hati-hati dalam menghadapi dan menyikapi orangtua mereka. Segala sikap dan ucapan anak harus mengacu pada pertimbangan perasaan dan kepatutan menghadapi orangtua. Sekali pun andaikan orangtua jelas salah atau tidak patuh pada ajaran agama, maka masih tersisa kewajiban anak untuk menghormatinya. Tetapi orangtua juga tidak dibenarkan arogan dan semena-mena memperlakukan anaknya, jangan menjadi orangtua yang memancing kedurhakaan anak. Orangtua harus mengarahkan anak untuk mematuhi mereka dengan memberi contoh kepatuhannya kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. NIKAH TANPA RESTU ORANGTUA Dalam kaitan nikah, secara fiqih formal (hukum), pilihan anak yang berbeda dengan orangtua atau keengganan orangtua merestui pilihan anaknya tidak berpengaruh apa-apa terhadap sahnya pernikahan, karena restu orangtua itu tidak terkait syarat-rukun nikah. Dengan demikian nikah tersebut tetap sah dan karenanya hubungan suami isteri antara keduanya juga halal. Dalam perspektif fiqih formal, ayah lebih dominan dibanding ibu, karena menurut jumhur fuqaha’ (mayoritas ulama ahli fiqih) ayahlah yang berhak menjadi wali bagi anak perempuannya. Tetapi secara fiqih moral (akhlaq) dan fiqih sosial (kemasyarakatan), pernikahan yang tidak direstui orangtua akan bermasalah dan menjadi handikap bagi hubungan anak-orangtua, sesuatu yang harus dihindari. Begitu juga kengototan orangtua pada penolakannya terhadap pilihan anaknya merupakan hal yang mesti ditiadakan. Kunci semua itu adalah komunikasi antara orangtua-anak harus terjalin baik sejak mula. Dalam perspektif fiqih moral, restu ibu lebih dominan dibanding ayah, karena bakti anak kepada ibu adalah 3 berbanding 1 terhadap ayah (HR al-Bukhariy), asal mereka sama-sama bertaqwa kepada Allah SWT. Perlu dicatat dalam kaitan ini, jika ada orangtua yang menolak pilihan anaknya hanya karena pertimbangan etnis atau tradisi, maka orangtua demikian harus berfikir seribu kali untuk mempertanggung jawabkannya di hadapan Allah SWT nanti, karena tegas jelas Allah SWT berfirman (yang maknanya): ”Hai manusia, sungguh Kami menciptakan kalian dari laki-laki dan perempuan, kemudian menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kalian saling mengenal. Sungguh yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertaqwa di antara kalian. Sungguh Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal” (al-Chujuraat ayat 13). Orangtua demikian juga harus malu kepada Rasulullah SAW yang bertahun-tahun berjuang mendakwahkan Islam dan menghilangkan rasisme. Dalam suatu khuthbah yang berapi-api pada hari Tasyriq, di hadapan ribuan sahabat, Rasulullah SAW berseru (yang maknanya): ”Hai manusia, ingatlah bahwa Tuhan kalian satu dan bapak kalian juga satu. Ingatlah tidak ada kelebihan orang Arab terhadap non-Arab, tidak juga orang non-Arab terhadap orang Arab; tidak juga orang berkulit merah terhadap kulit hitam, tidak juga orang kulit hitam terhadap kulit merah, KECUALI DENGAN KETAQWAANNYA…” (HR Ahmad dari Abi Nadlrah). Makna hadis ini benar-benar sama dan sebangun dengan kandungan firman Allah SWT dalam al-Chujurat 13 di atas, bahwa ketaqwaan adalah penentu kemuliaan siapapun, bukan etnis atau suku dan lain-lain. Karenanya jangan ada lagi etnis tertentu yang merasa lebih leading, unggul dan eksklusif terhadap etnis yang lain. Bukankah tokoh-tokoh kafir yang memusuhi bahkan berkali-kali berperang melawan Rasulullah SAW juga satu etnis dengan beliau? Oleh karena itu, hendaknya semua orangtua bersikap arif dan bertindak bijak ketika menghadapi anak yang sudah menjalin hubungan sedemikian dekat dengan seseorang dan merasa sudah amat cocok sehingga tidak mungkin lagi dipisahkan, maka lebih baik segera dinikahkan agar terhindar dari perbuatan zina. Jangan ada lagi orangtua yang bertindak otoriter dengan sikap tanpa kompromi melarang dan menghalang-halangi pernikahan mereka, yang kemudian amat memungkinkan terjadinya perzinaan. Hal ini tentu dengan syarat bahwa pihak pria harus beragama Islam. Tetapi jika pihak lelaki non-muslim, maka harus masuk Islam dulu. Jika tidak mau, maka sengotot apa pun tidak perlu diloloskan, karena dinikahkan pun tetap tidak sah dan hubungan mereka tetap dihukumi zina. Jadi bagi wanita muslimah, mutlak selektif dalam hal agama pria yang dicintai, harus muslim. Kalau tidak, maka pilihannya adalah mendapat “suami” non-muslim tapi jurusan neraka, atau berpisah dari non-muslim yang dicintai tapi akan dicintai Allah SWT dan tentu saja jurusan surga. Wallaahu a’lam
From. Prof. Dr. H. Ahmad Zahro, MA

Senin, 16 September 2013

Alarm Aneh membangunkan saya pagi ini.. (>_<)


Jauh sebelum fajar menyingsing, adzan subuh pun belum berkumandang, yang terdengar hanya bunyi jangkrik dan nada indah air mengalir dan jam tangan pun begitu jelas berdetak disamping, dan itu semua terasa lebih awal dari alarmku yang harusnya berbunyi....
dan aku tak tahu jenis alarm apakah ini ketika seseorang memanggilku, "Diak tolongan uni ciek, uni ka daftar PNS, sajak patang dicubo ndak bisa doh, kini mendaftar terakhirnyo, tolongan yo diak" mendengar permintaan itu, sontak saja rasa ngantukku hilang, kucoba mengucek mata, eh ternyata semua tangan dan kakiku sakit, dan ingatan ku melayang pada kejadian siang tadi saat aku berobat di Puskesmas, ohh ternyata aku lagi sakit, "diak tolongan uni ha" dengan nada yang parau bercampur kepasrahan akan pertolonganku akhirnya membuyarkan lamunanku, kusingkirkan selimut dan bantal yang selalu mengundangku untuk merasakan kebersamaan diatas kasurku, perlahan ku mulai dengan langkai gontai menuju Mobil Internet yang setiap malam sudah harus berada di depan rumah, kulihat yang meminta tadi selalu membuntutiku di belakang seperti "katalis" yang dapat mempercepat kerjaku yang dengan setengah hati, ternyata uni yang memintaku tadi paham aku masih belum total melakukanya, dan dia terus memelas kepadaku, dan dalam hal ini uni tadi telah berubah menjadi "Enzim" yang mampu mempercepat proses kerjaku melebihi kecepatan Katalis...
tanpa ba bi bu, diserahkanlah beberapa berkas kepadaku, dan diantaranya website resmi pendaftarannya http://sscn.bkn.go.id/.
setelah mengisi data dan melengkapi semua bahan yang ada, akhirnya aku terbentur pada salah 1 kolom form pendaftaran yang tidak bisa diisi, yaitu Lokasi Kerja, jabatan yang dilamar dan kulifikasi pendidikan.
Beberapa kali direfresh juga tak merubah keadaan, ku lihat wajah kecewa dan setengah menangis tampak jelas di raut wajah sang uni
kulihat uni sibuk menelpon temanya kian kemari, ternyata hal yang sama hampir dirasaka semua pendaftar, usahaku tak sampai disitu, saya kirim email ke admin websitenya, cukup lama namun tak ada tanggapan Hmmmm, terus menungu dan akhirnya kumandang adzan mengharuskan saya meninggalkan PC segera menunaikan kewajiban utama saya "Amalan utama adalah amalan yang hanya ada pada waktu itu" karena Subuh waktunya sentar dan tidak ada waktu lainya, apalagi kalau sudah masuk Zuhur , itu bukan amalan utama lagi namanya, hehe. kusisipkan doa perlahan semoga Allah memudahkan urusan ini, setelah Sholat saya kembali menuju PC yang sempat saya tinggalkan beberpa waktu, ternyata perubahan masih belum terlihat, akhirnya kuputuskan 1 hal, satu hal yang membuat saya bisa mengingat kejadian ini, 1 hal yang membuat saya menyadari betapa sulitnya mengakses website Pemerintah yang baru menuju Negeri Cyber yaitu membuat Note ini :D(dikirain apaan), karena yang saya tau ini bukan hanya masalah sinyal atau jaringan internet ditempatku yang tak bisa membuka Website tersebut, karena saya yakin sesungguhnya ini adalah dari Sistem yang belum sepenuhnya profesional untuk memenuhi kebutuhan para pendaftar CPNS. Saya teringat ketika mendapatkan materi saat akan mengikat kontrak dengan PT. Lintasarta (indosat) bahwa dalam internet ada istilahnya "Bandwidth" (disebut juga Data Transfer atau Site Traffic) adalah data yang keluar+masuk/upload+download ke account kita. Contoh: Ketika kita menerima/mengirim email, asumsikan besarnya email yang diterima/dikirim adalah 4 KB, berarti secara teori, untuk bandwidth 1.000 MB (1.000.000 KB) kita bisa *kirim* 250.000 email atau berbagai variasi antara kirim/terima, misalnya 100.000 kirim, 150.000 terima. Ini hanya contoh untuk penjelasan bandwidth, pada kenyataannya, data yang keluar masuk ke account bisa datang dari pengunjung (yang mendownload halaman website ke PC-nya), atau anda upload gambar/file ke account dan sebagainya.

Bandwidth/Site Traffic dihitung per bulan & bisa dilihat di cPanel.
(pasti bingung ya.. heehee :))

Ok saya menyederhanakan begini bahwa Kemampuan kita untuk mengakses (Bandwidth) masih dalam skala rendah, hal inilah yang membuat proses pendaftran CPNS tadi lambatnya minta ampun....
saat saya melihat jam di PC sekitar 06:41 WIB, ternyata sudah ada salah 1 formulir tadi yang bisa diisi, yaitu Lokasi Kerja, kebetulan uni meminta lokasinya di Kab. Pasaman, dekatlah dari tempat tinggal saya
namun kalau dibandingkan jarak saya mengisi data sebelumnya sampai saya menunggu pilhan lokasi disediakan cukup lama juga, bayangkan saja, kalau seandainya saya bawa motor dari Bawan ke Pasaman, itu lebih cepat daripada saya menunggu loadingnya website ini, eh jangan ada yang menganggap saya pembalap ya.. hehe... ntar saya diikat kontrak oleh Honda menggantikan pembalap MotoGP yang namnya juga saya lupa . Ok guys, saat ini saya menunggu munculnya pilihan di form Jabatan yang dilamar dan kualifikasi pendidikan, saya lohat sudah hampir 2 jam berjalan. saya tunggu saja, semoga Allah kembali memjawab doa saya.. hehe Aamiin...

Bawan, 17 September 2013

Jumat, 06 September 2013

Untukmu yang masih Mahasiswa

Disadari atau nggak, mahasiswa di era pasca soeharto lengser cenderung lebih berbeda dibanding dengan mahasiswa sebelum soeharto lengser. Setidaknya, dari intensitas ngomong, mahasiswa jaman sebelum soeharto lengser lebih vokal ngomong di luar urusannya sama akademik.

Terlepas dari ada atau nggak penyokong dana di balik aksi mahasiswa sebelum soeharto, senggaknya mahasiswa di jaman orde baru lebih punya prinsip buat ngadain gerakan-gerakan. Nggak cuma gerakan demo, tapi juga lobi-lobi ke pemerintahan.


Sekarang?

Disadari atau nggak, mahasiswa jaman sekarang cenderung lebih milih nggedein IPK, lulus nggak nyampe 4 tahun, terus kerja di perusahaan bonafit. Sukur-sukur sih kerja di perusahaan asing yang ada di Indonesia. Kalo bahasa kasarannya versi ane, menJongoskan diri di negeri sendiri. yaaabeda tipis lah sama orang pribumi jaman hindia belanda yang justru jadi kacungnya orang belanda.

Oke. Kembali ke topik. Dari berbagai obrolan warung kopi, emang faktanya mahasiswa jaman sekarang (nggak tau sengaja atau nggak) dibuat biar lebih fokus ke bidang akademiknya. Itu bahasa halusnya. Kalo bahasa yang agak blak-blakan, yaamahasiswa dibikin cupu. Dibikin gimana caranya jadi kutu buku, tiap hari cuma berangkat kuliah, masuk kelas, dengerin dosen, tidur di kelas, ngerjain tugas, lobi dosen biar dapet nilai bagus, atau biar lebih dramatis, kalo menjelang ujian safari ke rumah dosen ngasih parcel atau bingkisan. Yaa..siapa tau si dosen akan iba dan tersentuh hatinya kalo udah dikasih bingkisan, terus mau ngasih nilai bagus.
Kurang lebih gitu kan?

Kalo diitung di kampus, jumlah mahasiswa yang mau mikir kondisi kampusnya, lingkungannya, atau malah negaranya, dibanding jumlah mahasiswa yang boro-boro mikir orang lain, buat mikir dirinya sendiri bahkan doi bersedia nyikut kawannya. Banyakan mana coba? Mahasiswa yang lebih ngejar target IPK dan lulus cepet, ketimbang mahasiswa yang menikmati kuliahnya dengan berbagai kegiatan non akademik.

Yaanggak bisa dipungkiri, mahasiswa jaman sekarang ngejar lulus dibawah 4 tahun. Bukan mahasiswanya yang salah sih kalo menurut ane.

SEKALI LAGI!
BUKAN MAHASISWA JAMAN SEKARANG YANG SALAH.

Tapi dari berbagai hasil analisis ane, emang mahasiswa jaman sekarang sengaja dibikin nggak vokal, baik merespon lingkungannya, terhadap sikap pemerintah pusat dan daerah, atau juga terhadap orang-orang di sekitarnya. Kenapa?
Berikut analisis ane

Yang pertama, secara nggak sadar, Rezim jaman SBY beda-beda tipis sama rezimnya Soeharto. Nggak percaya? Yaawalau kedoknya negara demokrasi, bebas korupsi, kebebasan berpendapat, tapi faktanya kroni-kroninya SBY di partai sama di keluarganya pada mainin proyek negara. Korupsi kurang lebih bahasa jaman sekarangnya. Nah, kalo mahasiswa jaman dulu, mereka langsung sadar kalo Kroninya Soeharto korup. Makannya tahun 1998 sempet meledak kan?
Sekarang? Jaman SBY? Orang birokrat udah belajar dari jaman kesalahan Soeharto. Kalo mahasiswa dibiarin liar di kampusnya, dikasih ruang bebas buat berorganisasi atau respek ke lingkungannya, yang ada mereka sadar kalo sekarang jaman udah lagi nggak bener. Maka dari itu dibikin kurikulum kampus yang lebih ketat. Target IPK 3 lah, lulus di bawah 4 tahun lah. bla bla bla.
Itu yang pertama.

Yang kedua, mau nggak mau ane harus ngomong lagi soal konspirasi asing. Kok nyambung ke asing? Pikir aja! 5-10 tahun ke depan, yang bakalan ngurus negara Indonesia tercinta mau nggak mau ya mahasiswa yang kuliah kan? Nah, kalo mahasiswa yang kuliah dibiarin liar di kampusnya, belajar organisasi, terus tiba-tiba sadar mereka masih dibodohi asing jaman modern, pasti mereka bakal berontak.
Nah, strategi asing, ya dibikin gimana caranya biar mahasiswa yang lulus dari kampusnya buat puas dengan gaji sedikit di atas perusahaan pribumi, terus menikmati hasil ngacung mereka di perusahaan asing.
Kalo mahasiswa sadar, 5-10 tahun lagi asing pasti bakal terancam. Kenapa? Bayangin aja sekarang. Berapa perjanjian ekspor impor yang merugikan Indonesia? Contoh gampang yang baru kejadian, Indonesia punya banyak garam, tapi menteri perdagangannya malah impor garam. Nah lo? Nyambungnya? Ya Intervensi asing.

Nggak cuma itu. Sekarang, coba pikir lagi, 5-10 tahun, minyak sama hutan bakal jadi barang langka dan penting. Asing di Indonesia udah mulai ancang-ancang noh! Pake perusahaan, csr, greenpeace, bla bla bla. Nah? Kalo mahasiswa nyadar orang indonesia cuma jadi kacung di negaranya, ya asing merasa terancam. Maka dibuatlah gimana caranya mahasiswa lulus dengan kemampuan akademik aja, biar nggak punya jiwa kepemimpinan, terus puas dengan kedudukan STAF PERUSAHAAN ASING di negaranya sendiri.

Oiya, perlu ditekankan lagi. Ane nggak mendiskreditkan mahasiswa jaman sekarang. Karena status ane sekarang juga masih mahasiswa. Tapi yang terjadi sekarang, sistemnya emang dibikin gitu. mahasiswa diberi ruang sempit buat melakukan aktivitas diluar doktrin akademik. Intinya 24 jam dalam 7 hari, mahasiswa disuruh baca buku doang!
Terus juga, ane nggak anti asing! Tapi faktanya sekarang, asing yang udah ngobok-obok negara kita. Emang mau besok anak-anak kita tetep dijajah kayak kita? dijadiin kacung dari perusahaan-perusahaan mereka yang udah nyedot emas, minyak, batubara, dan kekayaan negara kita buat perut mereka? Ane rasa cuma orang bego yang mau diporotin hartanya sampe mereka jatuh miskin.

Sebenernya sih mahasiswa yang nyadar juga ada. Ada juga mahasiswa sekarang yang mulai bikin gerakan sosial. Misalnya di twitter, facebook, forum. Yaa..termasuk kaskus juga. Di dunia nyata, banyak juga mahasiswa yang bikin gerakan sosial yang intinya ngembangin potensinya. Tapi itu baru sebagian kecil.

Ini bukan jaman penjajahan klasik kayak jaman jepang, belanda, inggris jajah indonesia sebelum 1945. Ini jaman penjajahan model baru. Nggak cuma orang asing, bangsa sendiri yang cuma mikir mbuncitin perut mereka juga penjajah model baru.

*kaskus*

Sabtu, 31 Agustus 2013

Mancarian Jodoh Anak


Ada yang menarik ketika ada sebuah tradisi “baduduak” dan “mamanti/meminang”
Tradisi ini adalah sebuah langkah awal yang dilakukan masyarakat Minangkabau dalam rangka mencarikan pasangan untuk Putrinya, karena di Minangkabau sebagian besar yang mencarikan jodoh dan datang untuk meminang itu adalah Pihak Wanita, istilah ini disebut dengan “Baduduak”, sedangkan datangnya Pihak Perempuan kepada pihak laki-laki disebut dengan “Maminang”
Yang menjadi esensi dari “baduduak” bahwa keluarga perempuan telah memperhatikan bahwa anaknya sudah layak untuk dicarikan pasangan, dan pada saat yang bersamaan juga melihat seorang pemuda yang cocok untuk dijadikan suaminya, hal ini diabadikan dalam petuah adat “Ibaraik Siriah lah Pautik dicarian Junjuangan” sedangkan esensi dari mamanti /maminang adalah menanyakan kesedian pihak laki-laki untuk dilamar menjadi suami.
Kedua tradisi ini masih ada di tengah-tengah masyarakat Minang meskipun sesungguhnya keduanya sudah diatur oleh dua orang Sutradara yaitu calon mempelai.
Kalau dianalisa dari kedua tradisi ini, maka disimpulkan bahwa dahulu kedua calon mempelai tidak saling mengenal, namun hanya sekedar tau data cukupnya dan bahkan tidak sama sekali, karena masih kuatnya peranan “Mamak” dalam menentukan jodoh untuk kemenakannya. Dan masih banyak dijumpai bahwa keputusan untuk lanjut atau tidaknya meminang haruslah merujuk kepada hasil dari rapat “baduduak” tersebut.
Dan karena Kedua Calon mempelai telah melakukan pendekatan awal dan sudah saling kenal, maka secara otomatis semua keputusan dari dua tradisi yang ada cendrung mengikuti hasil kesepakatan dari kedua Anak (Calon Mempelai). Sehingga esensi dari kedua tradisi ini telah berubah dari “Mencarikan Jodoh Anak Perempuan” menjadi “Memberitahukan kepada Masyarakat bahwa Anak Perempuannya sudah mempunyai Jodoh dan akan segera menikah”

Firdaus. M

Selasa, 06 Agustus 2013

Ramadhan Berlalu Syawal Menunggu

Sahabat AMC yang dimuliakan Allah
Hari ini adalah Ramadhan terakhir kita, Rabu, 07 Agustus 2013.
Apakah kita akan bertemu dengan Ramadhan berikutnya..???
Allahlah yang maha Tau...

"Dan sesungguhnya hanya di sisi Allah lah pengetahuan tentang waktu (sa’ah), Yang menurunkan hujan, yang mengetahui apa yang ada di dalam rahim, tidak ada seorangpun yang tahu pasti apayang akan dia perbuat kelak, dan tidak ada seorangpun yang tahu di bumi mana dia akan mati.”
(Q.S Luqman)
Maka sebagai Admin sekaligus Pemilik Blog AMC saya ingin mengucapkan :

"Bila ada langkah membekas lara, Ada kata merangkai dusta, Ada tingkah menoreh luka. Mohon maaf lahir dan bathin, Selamat hari lebaran 1434 H / 2013 M

Kuping bisa salah dengar, Mulut bisa salah bicara, Hati bisa salah sangka, Dihari yang fitri ini, "Taqobalallahu minna wa minkum, Mohon maaf lahir dan bathin"

Ramadhan membasuh hati yang berjelaga, Saatnya meraih rahmat dan ampunan-Nya

Izinkan membuka tabirnya dengan maaf agar cahayanya menembus jiwa fitrah dari tiap khilaf, Selamat Lebaran ya sahabat

Untuk lisan dan sikap yang tak terjaga, Mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya

Apabila idul fitri yaitu lentera, izinkan membuka tabirnya dengan maaf, supaya cahayanya menembus jiwa fitrah dari setiap khilaf Mohon maaf atas segala salah, selamat hari raya idul fitri 1434 H

Mungkin hari-hari yang lewat, telah menyisakan sebersit kenangan yang tak terlupa.., ada salah, ada khilaf, ada dosa yang mengikuti perjalanan hari-hari itu.
Agar tak ada sesal, tak ada dendam, tak ada penyesalan.., Mari kita sama-sama sucikan hati, diri, dan jiwa kita. Mohon maaf atas segala kesalahan dan selamat lebaran.

Manusia akan segera kembali ke fitrah masing-masing, fitrah adalah ide bawaan sejak lahir, ide bawaan tersebut "Laa ilaha Illallah" mari sucikan hati kita kembali pada tauhid. Mohon maaf lahir bathin dan Selamat Idul fitri 1434 H

Ketupat udah dipotong, Opor udah dibikin, Nastar udah dimeja, Kacang udah digaremin, Gak afdhol kalo gak Minal Aidin wal faizin, Taqobalallohu minna wa minkum

Ramadhan telah surut, Hari yang Fitri telah terbit, Maaf kumohonkan, Agar hati bersih dari dosa, mohon maaf lahir bathin dan Selamat Idul Fitri 1434 H / 2013 M
Minal Aidin wal Faizin

Andai tangan tak kuasa menjabat, Setidaknya kata masih dapat terungkap
Setulus hati mengucapkan, Selamat Lebaran. Mohon maaf lahir & bathin

Sayup terdengar takbir berkumandang, Tanda Ramadhan akan lewat, Ampunan diharap, barokah didapat, Taqobalallahu minna wa minkum, Mohon maaf lahir dan bathin

Bulan ramadhan sudah berlalu
serta hari kemenangan sudah datang
karenanya mari kita bersihkan hati serta jiwa kita dari gelimang dosa
Mohon maaf lahir serta bathin, selamat lebaran..

Untuk lisan yang tak terjaga
Untuk janji yang terabaikan
Untuk hati yang berprasangka
Untuk sikap yang menyakitkan
Di hari yang fitri ini, dengan tulus hati kuucapkan Mohon maaf lahir dan selamat lebaran kuucapkan

Berbuat khilaf adalah sifat, Meminta maaf adalah kewajiban, dan kembalinya fitrah adalah tujuan, saya ucapkan mohon maaf lahir dan bathin

Aku sadar memang bukan teman yang sempurna untuk kamu.
Kesalahan dan kekhilafan. Selalu saja ada diantara kita.
Terutama aku yang sering ngerepotin kamu. Selamat lebaran dan maafkan lahir bathin

Mohon atas semua khilaf
kadang-kadang cinta, bikin orang beralih keseruluhan. Kadang-kadang cinta juga bikin orang lantas sakit hati, barangkali terucap kata-kata manis. Kadang-kadang berujung pedih. Maaf hatiku apabila hatimu tersinggung dari kata-kata ku.
Selamat lebaran ya..

Orang yang sangat mulia adalah orang yang akan memaafkan kekeliruan orang lain, bersihkan diri, sucikan hati di hari yang fitri ini

Harta sangat bernilai yaitu sabar
Rekan sangat setia yaitu amal
Ibadah sangat indah yaitu ikhlas
Identitas sangat tinggi yaitu merupakan iman
Pekerjaan sangat berat yaitu memaafkan


Firdaus M

Cara Gunakan SMS Banking BRI manual

Assalamualaikum Sahabat AMC, saya ingin bagi tips menggunakan SMS Banking BRI secara manual kepada ssahabat AMC....
Khusus untuk anda yang sudah memeiliki Smartphone canggih seperti android, blackberry maka semua fitur telah disediakan di Google Play Store atau App World nya...
nah untuk sahabat AMC yang masih menggunakan phonsel yang tidak terkoneksi ke internet jangan bersedih... nah...
Berikut ini cara transaksi SMS BANKING BRI kirim ke 3300
1. cara cek saldo
SALDO [spasi] PINSMS
Contoh: Saldo 123456

2. Cara transfer Uang Sesama BRI
TRANSFER BRINOREKTUJUAN[spasi]NOMINAL[spasi]PINSMS
 Contoh: TRANSFER BRI551801002654456 100000 123456

KE BANK Lain.  TRANSFER  KodeBANK  NORekening  JumlahTransfer  PIN
 Contoh: Ke Bank MEGA Syari'ah Kode Bank 506.
    TRANSFER 5062001258256 100000 123456

3.Cara bayar kartu kredit CITI
BAYAR[spasi]CITINOMORKARTU[spasi]NOMINAL[spasi]PINSMS
Contoh: BAYAR CITI
01234567910 100000 123456

4.Beli Pulsa melalui SMS banking BRI
PULSA[spasi]NOMORHP[spasi]NOMINAL[spasi]PINSMS
contoh PULSA 0812123456 50000 12345

5.Cara Ganti PIN SMS Banking BRI
PIN[spasi]PINSMSBARU[spasi]PINSMSLAMA
 Contoh: 258521 258521 123456
6.Bayar PLN :BAYAR PLN NOPELANGGAN PIN
Contoh: BAYAR PLN 184202037149 123456
7. Untuk fasilitas layanan lainnya silahkan hubungi
call center BRI di 14017 (dari HP) dan 021
57-987-400
Atau jika tidak mau repot mengetik sms, anda
bisa mendapatkan aplikasi yang dirancang khusus
untuk SMS Banking BRI. Aplikasi ini berbasis Java,
silahkan kunjungi cabang BRI terdekat untuk
mendapatkannya dengan cuma-cuma.
Catatan:
* Limit transfer antar rekening BRI untuk rekening
Britama/Simpedes kartu atm hijau per hari Rp.20.000.000,-
* Jika menggunakan sms, Hapus sms yang telah
Anda buat di menu pesan terkirim/pesan keluar
agar tidak disalahgunakan pihak lain.,BRI 

Cara Mendapatkan Layanan SMS Banking BRI
3300
1. Memiliki BRI Card (ATM BRI)
2. Telah melakukan registrasi di ATM BRI dengan
cara -> dimenu utama BRI pilih Transaksi Lain ->
Pilih menu Registrasi -> Pilih menu SMS Banking
dan masukan nomor HP Anda (Gunakan HP
Anda sendiri) -> Masukan 6 Digit PIN SMS
banking BRI (buat sendiri PIN Anda dan jangan
diberitahukan kepada orang lain).
3. Telah memiliki PIN SMS Banking BRI sejumlah
6 digit yang didaftarkan via ATM BRI.
4. Menggunakan nomor akses 3300 untuk
seluruh operator baik GSM : Telkomsel, Indosat
dan XL, serta CDMA : Fren dan Esia

5.Coba Di Tes, ke teman Anda, Kalau Masih Tak Bisa Transfer Datang
Datang Ke Cabang BRI Sediakan :
1.Buku Rekening
2. BRI Card (ATM BRI)
3.No HP Anda Yang Didaftar Tadi
4.KTP
Bilang Sama Petugas BRI Pin Nya sudah Dapat Tapi Masih Belum Mau Transfer
Setelah melalui tahap-tahap di atas HP anda bisa
menikmati semua layanan SMS Banking BRI
untuk bertransaksi sesuai fasilitas yang tersedia
tanpa harus repot.
Sekarang Mesin ATM ADA Di Tangan ANDA…
Semoga bermanfaat

Yuk saling folow twitter di @ajoagam ^_^
 

Sabtu, 03 Agustus 2013

Yuk...Mengenal Firdaus Lebih Dekat

Firdaus. M, S.Si
Keep istiqomah, itulah pesannya yang selalu ia sampaikan setiap usai menyampaikan sesuatu yang penting pada lawan bicaranya. Kecintaannya pada Tuhannya tercermin dari perilakunya sehari-hari. Jangan sangka ia adalah orang yang kaku. Ia ternyata juga humoris dan tak sekaku yang kita bayangkan. Dia tidak pernah pilih kasih dalam bergaul. Ia banyak disegani di masyrakat. Mungkin bagi orang yang belum mengenalnya mengira bahwa ia berusia hampir 30 tahun. Melihat kiprahnya dalam berbagai bidang yang ia geluti. Namun sayangnya dugaan itu salah, pemuda ini baru berusia 23 tahun.
Firdaus. M, S.Si adalah seorang pemuda yang dapat dikatakan sukses di usia mudanya. Pemuda kelahiran 11 September 1989 ini adalah pemuda yang aktif di berbagai lembaga masyarakat. Sebelumnya ia pun aktif dalam berbagai organisasi di kampus terutama organisasi yang berbau keislaman. Oranisasi yang dia ikuti seperti Forum Studi Islam Fak. MIPA, Lembaga Mentoring Agam Islam Fak Mipa (Sekretaris Umum dan Ketua Kadersasi) dan Universitas (Anggota), Himpunan Mahasiswa Kimia (Himka)(koordinator kaderisasi), dan Kelomlok Kegiatan Olahraga Fakm MIPA (KKO) (Ketua). Ia juga aktif dalam kegiatan sosial sebagai relawan misalnya pada bencana alam di Maninjau. Kegiatan bakti sosial juga dilakoninya di kampung halamannya dengan menggandeng beberapa teman seperjuangannya.
Tak jarang jika pemuda satu ini dipanggil ustadz. Namun anehnya ia tak mau dipanggl ustadz, dengan alasan dia adalah seorang “Buya (Bukan Uastadz yang Asli)”. Padahal ia selalu mengisi santapan rohani pada bulan Ramadhan. Bagi teman-teman atau orang-orang di sekitarnmya ialah sosok pemuda yang taat pada agamanya..
Ajaran Islam yang ia genggam sejak kecil hingga kini tetap ia pegang teguh. Tak heran pula jika ia tumbuh dengan bekal agama yang baik. Bahkan kini ia layak dikatakan sebagai ustadz. Ia tetap rajin berdakwah di manapun ia berada.
Pemuda yang baru melepas status sebagai mahasiswa UNAND Jurusan Kimia pada 1 September 2012 ini, sudah dapat dikatakan mandiri. Ia sudah mulai bergelut dengan dunia kerja. Bahkan sebelum ia menyelesaikan studinya saja ia sudah memulai bekerja pada salah satu program pelayanan internet keliling atau Mobil Pusat Laynanan Internet Keliling (MPLIK). Kegiatannya pada pekerjaan ini adalah menyediakan layanan internet keliling ke berbagai tempat.


Tak berhenti pada satu pekerjaan itu saja, ia mulai mengajar di salah satu MTS di dekat kediamannya. Keberadaannya di MTS tersebut sebagai guru Bahasa Arab, Matematika, Bahasa Indonesia, dan TIK. Tidak semua orang dapat dengan mudah bekerja setelah tamat dari pendidikannya. Namun karena keuletan dan kegigihannya ia mampu menembus apa yang terkadang sulit ditembus oleh pemuda lain yang masih kesulitan menari pekerjaan usai tamat kuliah.
Wisuda Sarjana
Beberapa bulan lalu berita baru datang darinya. Ia menjadi salah satu calon legeslatif pada sebuah partai politik. Dengan mengikuti beragam tes untuk lolos menjadi calon legeslatif, akhirnya ia dinyatakan layak untuk dijadikan calon legeslatif. Lihat, betapa luar biasanya ia di usianya yang masih muda dan belum genap satu tahun melepas statusnya sebagai maha
Sebelumnya ia juga aktif dalam kegiatan kerohanian di sekitar kediamanya. Salah satu gerakan yang digawanginya adalah Gerakan Remaja Masjid Bawan (GERMAB). GERMAB ini merupakan kegiatan kerohanian di salah satu masjid yang menghimpun anak-anak remaja sekitarnya untuk memperdalam dan berbagi ilmu Islam. Salah satu kegiatan yang rutin dilakoni mereka adalah wirid remaja yang diadakan pada Sabtu malam. Walaupun terkadang sering tertunda oleh beberapa faktor, tetapi hal tersebut tetap diadakan.

GERMAB juga menjadi pelaksana kegiatan lain selain wirid remaja, MTQ, Maulid Nabi, dan kegiatan lain yang berhubungan dengan kerohanian lainya. Peran Firdaus dalam kegiatan ini sangat berpengaruh terhadap kelangsungan kegiatan remaja tersebut di GERMAB.
Dari sekian banyak hal yang ia lakoni, selalu tetap berada dalam koridor agamanya yang sangat ia cintai. Ia selalu melakukan hal-hal positif yang selalu menginspirasi orang-orang di sekitarnya. Ia patut diacungi jempol atas kegigihannya dalam segala bidang terutama dalam hal agama. Satu kutipan favoritnya adalah “Kudengar Kulupa, Kulihat Kuingat, Kukerjakan Kumengerti”, tampaknya kutipan itu menjadi suatu cerminan dari semua yang ia kerjakan. Semoga kita dapat meniru hal-hal positif yang ia lakukan. *NS

Renungan di Hari Ulang Tahun

Menatap Masa Depan dengan Kacamata Islami
Tiba-tiba saja terfikir suatu hal, yaitu umur manusia. Saya bertanya pada diri saya sendiri, bagaimana kalau saya tahu bahwa umur saya hanya sampai umur 25 tahun (sekarang 23) atau 35 tahun, atau 5 hari lagi. saya terpikir banyak hal yang akan saya lakukan. Saya tertarik untuk berbagi kisah ini pada sahabatku. semoga kita bisa diskusi dan mendapat banyak manfaat. jika kita tahu sisa umur tinggal 1 tahun, apa saja yang akan kita lakukan untuk mengisi sisa umur itu? mungkin sebagian akan menjawab: bersenang-senang jalan-jalan ke tempat indah yang belum didatangi makan sepuasnya setiap hari segera nikah dll mungkin sebagian orang yang lain memilih: memperbanyak ibadah shalat dan dzikir memperbanyak sedekah memperbanyak silaturahim bekerja lebih giat memberikan hak keluarga dan orang-orang disekitarnya dll kenapa dua kelompok kegiatan tersebut begitu berbeda dan seolah bertolak belakang? Saudaraku, salah satu hikmah besar dirahasiakannya bilangan umur kita adalah agar kita tidak tahu kapan kita mati. ketika kita tidak tahu kapan kita akan mati, pada dasarnya kita akan merasa setiap saat bisa jadi ajal kita, maka kita akan selalu berhati-hati dengan tindakan kita. Kita tidak akan tahu kapan kita akan mati. apakah saat remaja? ataukah saat kita sudah tua? dan kita tidak tahu kapan pastinya kita akan mati. apakah hari ini? atau besok? dan kita tidak tahu bagaimana kita akan mati. apakah saat tidur? apakah saat berkendaraan? ataukah ketika kita sedang membaca Al Quran? Seandainya ALLAH menghendaki semua manusia mengetahui kapan ia mati, dimana ia mati, dan kapan ia mati, akankah kehidupan dunia ini dihiasi kebaikan demi kebaikan? saya rasa tidak. kemungkinan yang bisa kita bayangkan: sedikit manusia selalu menghiasi umur dengan ibadah lebih banyak manusia terus menerus berbuat dosa hingga akhir hayatnya jauh lebih banyak lagi manusia terus berbuat dosa hingga sedikit sisa umurnya ia bertaubat Saya rasa jenis ketiga akan mendominasi isi dunia. orang-orang seperti ini selalu berfikir bahwa masih ada waktu untuk bertaubat. Dalam kondisi seperti ini, bisa jadi dunia ini didominasi kejahatan dan kriminalitas, maksiat, hedonis, dan sejenisnya. Maka segala puji bagi ALLAH Yang Maha Sempurna perhitungannya. ALLAH sangat memahami betapa manusia senantiasa berada antara kecenderungan yang baik dan yang buruk (QS Asy-Syams: 8), maka ia menyelamatkan manusia dari fitrahnya tersebut, dengan jalan menjadikan umur sebagai hal ghaib yang tidak diketahui manusia. untuk apa? agar manusia selalu berhati-hati dalam hidupnya, dan agar manusia selalu berada dalam kebaikan. Renungan untuk sahabatku yang sedang Milad.. Selamat Milad, semoga usianya diberkahi Allah.... Firdaus. M

Sabtu, 27 Juli 2013

Gazwul Fikri (Perang Pemikiran)

Perang Pemikiran yang umumnya diderita remaja islam
A. Pengertian Ghazwul Fikri (GF)
Ø Secara Bahasa
Ghazwul Fikri terdiri dari dua suku kata yaitu Ghazwah dan Fikr. Ghazwah berarti serangan, serbuan atau invansi. Sedangkan Fikr berarti pemikiran. Jadi, menurut bahasa Ghazwul Fikri adalah serangan atau serbuan didalam qital (perang) atau Ghazwul Fikri secara bahasa diartikan sebagai invansi pemikiran.
Ø Secara Istilah
Secara istilah, Ghazwul Fikri adalah penyerangan dengan berbagai cara terhadap pemikiran umat islam guna merubah apa yang ada didalamnya sehingga tidak lagi bisa mengeluarkan darinya hal – hal yang benar karena telah tercampur aduk dengan hal – hal yang tidak islami.
B. Makna Invansi Pemikiran (Ghazwul Fikri (GF))
Invansi / serangan pemikiran atau dalam bahasa arab dinamakan ghazwul fikri dan dalam bahasa inggris disebut dengan brain washing, thought control, menticide adalah istilah yang menunjukkan kepada suatu program yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis dan terstruktur oleh musuh – musuh islam untuk melakukan pendangkalan pemikiran dan cuci otak kepada kaum muslimin. Hal ini mereka lakukan agar kaum muslimin tunduk dan mengikuti cara hidup mereka sehingga melanggengkan kepentingan mereka untuk menjajah / mengeksploitasi sumber daya milik kaum muslimin.
C. Kelebihan – Kelebihan Invansi Pemikiran (Ghazwul Fikri (GF))
Invansi pemikiran atau ghazwul fikri (GF) dilakukan oleh para musuh islam dengan pertimbangan – pertimbangan bahwa dibandingkan dengan melakukan peperangan militer atau fisik, maka ghazwul fikri (GF) memiliki kelebihan – kelebihan sebagai berikut :
Aspek
Perang Fisik
Ghazwul Fikri
Biaya
Sangat mahal
Murah dan dikembalikan
Jangkauan
Terbatas di front
Sampai ke rumah - rumah
Obyek
Obyek merasakan
Sama sekali tidak merasa
Dampak
Mengadakan perlawanan
Menjadikan idola
Persenjataan
Senjata berat
Slogan, teori, iklan
D. Sejarah Ghazwul Fikri (GF)
Sejarah Ghazwul Fikri (GF) sudah ada setua umur manusia, makhluk yang pertama kali melakukannya adalah iblis laknatullah ketika berkata kepada Adam as., “ Sesungguhnya Allah melarang kalian memakan buah ini supaya kalian berdua tidak menjadi malaikat dan tidak dapat hidup abadi. “ (Q.S.Al – A’Raaf:20)
Dalam perkataannya ini iblis tidak menyatakan bahwa Allah tidak melarang kalian…karena itu akan bertentangan dengan informasi yang telah diterima oleh Adam as., tetapi iblis mengemas dan menyimpangkan makna perintah Allah SWT. Sesuai dengan keinginannya, yaitu dengan menambahkan alas an pelarangan Allah yang dibuat sendiri. Iblis tahu bahwa Adam as tidak punya pengetahuan tentang sebab tersebut. Demikianlah para murid – murid iblis dimasa kini selalu berusaha melakukan ghazwul fikri dengan menyimpangkan fakta dan informasi yang ada sesuai dengan maksud jahatnya. Setan melakukannya dengan cara yang sangat halus dan licin. Akibatnya, hanya orang – orang yang dirahmati Allah SWT yang mampu mengetahuinya.
E. Bidang – Bidang Yang di serang
1. Pendidikan
Pendidikan adalah aspek penting yang menentukan maju atau mundurnya suatu bangsa. Oleh sebab itu, bidang pendidikan merupakan target utama dari ghazwul fikri (GF). Ghazwul fikri (GF) yang dilakukan dibidang pendidikan, diantaranya dengan membuat sedikitnya porsi pendidikan agama di sekolah – sekolah umum (hanya 2 jam sepekan).
Hal ini berdampak fatal pada fondasi agama yang dimiliki oleh para siswa. Dengan lemahnya basis agama mereka, maka terjadilah tawuran, seks bebas pelajar yang meningkatkan AIDS, penyalahgunaan narkoba, vandalism, dan sebagaimananya. Ini adalah dampak jangka pendek.
Sedangkan dampak jangka panjangnya lebih berbahaya, yaitu rendahnya kualitas pemahaman agama para calon pemimpin bangsa dimasa depan. Ghazwul fikri (GF) lainnya dibidang ini adalah pada teknis belajarnya yang campur baur antara pria dan wanita yang jelas tidak sesuai dan banyak menimbulkan pelanggaran terhadap syariat.
2. Sejarah
Sejarah yang diajarkan perlu ditinjau ulang dan disesuaikan dengan semangat islam. Materi tentang sejarah dunia dan ilmu pengetahuan telah ghazwul fikri (GF) habis – habisan sehingga hamper tidak ditemui sama sekali pemaparan tentang sejarah para ilmuan islam dan sumbangannya dalam perkembangan ilmu pengetahuan.
Dalam sejarah yang dibahas hanyalah ilmuan kafir yang pada akhirnya membuat generasi muda menjadi silau dengan tokoh – tokoh kafir dan minder terhadap sejarahnya sendiri. Ketika berbicara tentang sejarah islam, di benak mereka hanyalah terbayang sejarah peperangan dengan pedang dan darah sebagaimana yang selalu digambarkan dalam kaca mata barat.
Hal ini lebih diperparah dengan sejarah nasional dan penamaan perguruan tinggi, gedung – gedung, perlambangan, penghargaan dan pusat ilmu lainnya dengan bahasa Hindu Sanksekerta, sehinga semakin hilanglah mutiara kegemilangan islam dihati para generasi muda.
3. Ekonomi
Ghazwul fikri (GF) yang terjadi dibidang ekonomi adalah konsekuensi dari motto ekonomi yaitu, mencari keuntungan sebesar – besarnya dengan pengorbanan sekecil – kecilnya. Ketika motto ini ditelan habis – habisan tanpa dilakukan filterisasi, maka tidak lagi memperhatikan halal atau haram, yang penting adalah bagaimana supaya untung sebesar – besarnya.
Hal lain yang perlu dicermati dalam system ekonomi kapitalisme, yaitu monopoli, riba dan pemihakan elit kepada para konglomerat. Mengenai monopoli sudah tidak perlu dibahas lagi, cukup jika dikatakan bahwa Amerika Serikat sendiri telah diberlakukan UU anti – trust (bagaimana di Indonesia?). Tentang riba dan haramnya bunga bank rasanya bukan pada tempatnya jika dibahas disini, cukup dikatakan bahwa munculnya dan berkembangnya bank tanpa bunga (bagi hasil), fatwa MUI, fatwa Universita Al Azhar Mesir, kesepakatan para ulama islam dunia membuktikan bahaya bunga bank dan haramnya dalam islam. Tentang keberpihakan kepada para konglomerat, semoga dengan perkembangan era reformasi saat ini dapat diperbaiki.
4. Ilmu Alam dan Sosial
Pada bidang ilmu – ilmu alam, ghazwul fikrii terbesar yang dilakukan adlah dengan dilakukannya sekularisasi antara ilmu pengetahuan dengan ilmu agama. Bahaya lainnya adalah penisbatan teori – teori ilmu pengetahuan kepada para ilmuan tanpa mengembalikannya kepada sang pemberi dan pemilik ilmu, sehingga mengakibatkan kekaguman dan pujian hanya berhenti pada diri para ilmuwan dan tidak bermuara kepada Allah SWT.
Hal lain adalah berkembangnya berbagai teori – teori sesaat yang sebenarnya belum diterima secara ilmiah, tetapi disebarkan secara besar – besaran oleh kelompok – kelompok tertentu untuk menimbulkan keraguan pada agama. Misalnya, teori tentang asal usul makhluk hidup (the origins of species) dari Darwin (yang sebenarnya merupakan kelanjutan dari penemuan Herbert Spencer) yang sebenarnya masih ada the missing link yang belum dapat menghubungkan antara manusia dank era, tapi sudah “ diindoktrinasikan “ kemana – mana. Atau, teori Libido seksualnya Freud, yang menyatakan bahwa jika manusia tidak dibebaskan sebebas – bebasnya keinginan seksualnya akan mengakibatkan terjadinya gangguan kejiwaan. Teori ini sudah dibantah secara ilmiah dan pencetusnya sendiri (Freud) yang terus menggembar – gemborkan kebebasan seksual, ternyata mati karena menderita penyakit kejiwaan (psikopath).
5. Bahasa
Ghazwul fikri (GF) dibidang bahasa adalah dengantidak diajarkannya bahasa Al – Qur’an di sekolah – sekolah karena menganggapnya tidak perlu. Hal yang nampaknya remeh ini sebenarnya sanagt besar akibatnya dan menjadi bencana bagi kaum muslimin Indonesia secara umum. Dengan tidak memahami Al – Qur’an, mayoritas kaum muslimin menjadi tidak mengerti apa kandungan Al – Qur’an, seperti firman Allah dalam surah Al Baqarah:78 artinya “ Dan diantara mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui Al – Kitab (taurat), kecuali dongengan bohong belaka dan mereka hanya menduga – duga “. Akibatnya, Al – Qur’an menjadi sekedar bacaan tanpa arti (Al – Qur’an hanya dinikmati iramanya seperti layaknya lagu – lagu dan nyayian belaka, yang akhirnya ditinggalkan seperti yang disebutkan dalam surah Al Furqaan:30 yang artinya “ Berkata Rasul : Ya tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al – Qur’an ini suatu yang tidak diacuhkan “ dan surah Al Furqaan:31 yang artinya “ Dan seperti itulah, setelah kami adakan bagi tiap – tiap nabi, musuh dari orang – orang yang berdosa dan cukuplah Tuhanmu menjadi pemberi petunjuk dan penolong. “)
Dampak lain dari kebodohan terhadap bahasa Al – Qur’an adalah terputusnya hubungan kaum muslimin dengan perbendaharaan ilmu – ilmu keislaman yang telah disusun dan dibukukan selama hamper 1000 tahun oleh para pakar dan ilmuwan islam terdahulu yang jumlahnya mencapai jutaan judul buku, mencakup bidang – bidang akidah, tafsir, hadist, fiqih, sirah, tarikh, ulumul qur’an, tazkiyyah dan sebagainya.
6. Hukum
Ghazwul fikri (GF) pada aspek hukum adalah penggunaan acuan hukum warisan kolonial yang masih dipertahankan sebagai hukum yang berlaku, reduksi, dan penghapusan hukum Allah SWT dan Rasul – Nya. Rasa takut dan alergi terhadap segala yang berbau syariat islam merupakan keberhasilan ghazwul fikri (GF) dibidang ini. Penggambaran potong tangan bagi pencuri dan rajam bagi penzina selalu ditonjolkan saat pembicaraan – pembicaraan tentang kemungkinan adopsi terhadap beberapa hukum islam. Mereka melupakan bahwa hukum islam berpihak (melindungi) korban kejahatan, sehingga hukuman keras dijatuhkan kepada pelaku kejahatan agar perbuatannya tidak terulang dan orang lain takut untuk berbuat yang sama.
Sebaliknya, hukum barat berpihak (melindungi) pelaku kejahatan, sehingga dengan hukuman tersebut memungkinkannya untuk mengulang lagi kejahatannya karena ringannya hukuman tersebut. Laporan menunjukkan bahwa tingkat perkosaan yang terjadi di Kanada selama sehari sama dengan kejahatan yang sama di Kuwait selama 12 tahun, bahkan pooling yang dilakukan di masyarakat Amerika Serikat menunjukkan bahwa 1 dari 3 masyarakat Amerika Serikat menyetujui dijatuhkannya hukuman mati untuk pemerkosa.
7. Pengiriman pelajar dan mahasiswa ke Luar Negeri
Ghazwul fikri (GF) dibidang ini terjadi dalam dua aspek, yaitu : Brain drain dan Brain Washing. Brain drain adalah pelarian para intelektual dari negara – negara islam ke negara – negara maju karena insentif yang lebih besar dan fasilitas hidup yang lebih mewah bagi para pekerja disana. Hal ini menyebabkan lambatnya pembangunan di negara – negara islam dan semakin cepatnya kemajuan di negara – negara barat.
Data penelitian tahun 1996 menyebutkan bahwa perbandingan SDM bergelar doctor (S3) di Indonesia baru 60 per sejuta penduduk, di Amerika Serikat dan Eropa antara 2500 – 3000 orang per sejuta, dan di Israel mencapai 16.000 per sejuta penduduk.
Sementara brain washing (cuci otak) dialami oleh para intelektual yang sebagian besar berangkat ke negara – negara barat tanpa dibekali dengan dasar – dasar keislaman yang cukup. Akibatnya, mereka pulang dengan membawa pola piker dan perilaku yang bertentangan dengan nilai – nilai islam. Bahkan secara sadar atau tidak, mereka ikut andil dalam membantu melanggengkan kepentingan barat dinegara mereka.
8. Media massa
Berbicara mengenai ghazwul fikri (GF) yang terjadi dalam media massa, maka dapat dipilah pada aspek – aspek sebagai berikut :
· Aspek kehadirannya
Terjadinya perubahan penjadwalan kegiatan sehari – hari dalam keluarga muslim, missal TV. Dulu selepas maghrib, anak – anak biasanya mengaji dan belajar agama. Sekarang, selepas maghrib anak – anak menonton acara – acara TV yang kebanyakan merusak dan tidak bermanfaat. Sementara bagi para remaja dan orang tua dibandingkan dating ke pengajian dan majlis – majlis taklim, mereka lebih senang menghabiskan waktunya dengan menonton TV.
Sebenarnya TV dapat menjadi srana dakwah yang luar biasa (sesuai dengan teori komunikasi yang menyatkan bahwa media audio – visual memiliki pengaruh yang tertinggi dalam membentuk kepribadian baik pada tingkat individu maupun masyarakat) asal dikemas dan dirancang sesuai dengan nilai – nilai islam.
· Aspek isinya
Berbicara mengenai isi yang ditampilkan oleh media massa yang merupakan produk ghazwul fikri (GF) diantaranya adalah mengenai penokohan – penokohan atau orang – orang yang diidolakan. Media massa yang ada tidak berusaha ikut mendidik bangsa dan masyarakat dengan menokohkan para ulama, ilmuwan, dan orang – orang yang dapat mendorong membangun bangsa agar mencapai kemajuan IMTAK dan IPTEK sebagaimana yang digembar – gemborkan. Tetapi sebaliknya, justru tokoh yang terus menerus diekspos dan ditampilkan adalah para selebriti yang menjalankan gaya hidup borjuis, menghambur – hamburkan uang (tabdzir), jauh dari memiliki IPTEK apalagi nilai – nilai agama.
Hal ini jelas besar dampaknya pada generasi muda dalam memilih dan menentukan gaya hidup, cita – citanya dan tentunya pada kualitas bangsa dan Negara. Rpoduk lain dari ghazwul fikri (GF) yang menonjol dalam media TV, misalnya porsi film – film islami yang dapat dikatakan tidak ada. Film yang diputar 90% adalah film bergaya barat, sisanya adalah film nasional (yang juga bergaya barat), film – film mandarin, dan film – film india.
F. Sasaran dilakukannya Invansi Pemikiran (Ghazwul Fikri (GF))
Sasaran dari ghazwul fikri (GF) adalah sebagai berikut :
1. Agar kaum muslimin menjadi condong sedikit terhadap gaya, perilaku dan pola pikir barat, seperti dalam Q.S. Al Israa:73 yang artinya “ Dan sesungguhnya mereka hampir memalingkan kamu dari apa yang telah kami wahyukan kepadamu, agar kamu membuat yang lain secara bohong terhadap kami, dan kalau sudah begitu tentulah mereka mengambil kamu jadi sahabat yang setia.Q.S. Al Israa:74 yang artinya “ Dan kalau kami tidak memperkuatkan (hati)mu, niscaya kamu hampir condong sedikit kepada mereka.” Q.S. Al Israa:75 yang artinya “ Kalau terjadi demikian, benar – benarlah kami akan rasakan kepadamu (siksaan) berlipat – lipat ganda didunia ini dan begitu (pula siksaan) berlipat ganda sesudah mati, dan kamu tidak akan mendapat seorang penolongpun terhadap kami.” Dan Q.S.Al Israa:76 yang artinya “ Dan sesungguhnya benar – benar mereka hamper membuatmu gelisah di negeri (mekah) untuk mengusirmu daripadanya dan kalau terjadi demikian, niscaya sepeninggalmu mereka tidak tinggal sebentar saja.”
2. Setelah kaum muslimin condong sedikit, tahapan selanjutnya adalah agar kaum muslimin mengikuti sebagian dari gaya, perilaku dan pola pikir mereka. Sebagaimana disebutkan dalam Q.S.Ad Dukhan:25 yang artinya “ Alangkah banyaknya taman dan mata air yang mereka tinggalkan.” Dan Q.S.Ad Dukhan:26 yang artinya “ Dan kebun – kebun serta tempat – tempat yang indah – indah.”
3. Pada tahap ini diharapkan kaum muslimin beriman pada sebagiannya ayat – ayat Al – Qur’an dan Hadist Rasulullah SAW, tetapi kafir terhadap sebagian yang lainnya. Sebagaimana dalam Q.S.Al Baqarah:85 yang artinya “ Kemudian kamu (bani israil) membunuh dirimu (saudaramu sebangsa) dan mengusir segolongan dari pada kamu dari kampong halaman. Kamu bantu membantu terhadap mereka dengan membuat dosa dan permusuhan tetapi jika mereka dating kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka. Padahal mengusir itu (juga) terlarang bagimu. Apakah kamu beriman pada sebagian Al Kitab(taurat) dan ingkar terhadap sebagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian dari padamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat, Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat.”
4. Pada tahap akhir, mereka menginginkan agar generasi kaum muslimin mengikuti syahwat dan meninggalkan shalat. Sebagaimana dalam Q.S.Maryam:59 yang artinya “ Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia – nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsu, maka mereka akan menemui kesesatan.”
G. Tujuan Ghazwul Fikri (GF)
1. Menghambat kemajuan umat islam agar tetap menjadi pengekor barat. Berbagai macam pendapat nyeleneh yang ditebarkan para orientalis lewat media cetak dan elektronik berhasil menyita perhatian umat islam dan mengetuk sebagian besar potensinya,baik untuk melakukan kajian, bantahan dan pelurusan.
2. Menjauhkan umat islam dari Al – Qur’an dan As Sunnah serta ajaran – ajarannya. Dengan keraguan – raguan dan penyesatan terhadap umat islam, ghazwul fikri (GF) menyeret orang – orang awam ke jurang yang memisahkan mereka dari keislaman – Nya. Bahkan ada sebagian yang keluar dari islam dan berpindah ke agama lain.
3. Memurtadkan umat islam. Inilah yang digambarkan Al – Qur’an dalam Surah Al Baqarah:217 yang artinya “ Mereka tidak henti – hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad diantara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah sia – sia amalannya di dunia dan akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal didalamnya.”
H. Dampak Positif dan Negatif Gahzwul Fikri (GF)
Ø Dampak Positif dari Ghazwul Fikri (GF)
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mempermudah memberikan pekerjaan pada manusia yang ada di Negara ini.
Ø Dampak Negatif dari Ghazwul Fikri (GF)
- Perusakan akhlak umat islam terutama yang masih berusia muda.
- Berusaha menggiring umat islam kepada kekafiran, khususnya umat islam yang tipis pemahaman keislamannya.
- Menjauhkan umat islam dari agamanya dan mendekatkannya pada kekafiran.

bersahabat dengan http://dianerzteinstein.blogspot.com (^_^

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More